OK…..KALI INI SAYA AKAN MEMBAGIAKN REKOMENDASI BUKU LAGI UNTUK KALIAN SEMUA. BUKU KALI INI ADALAH BUKU KARANGAN DARI SALAH SATU PENULIS INDONESIA YAITU EKA KURNIAWAN DENGAN BUKUNYA YANG BERJUDUL “CANTIK ITU LUKA”.
Buku "Cantik Itu Luka" merupakan karya pertama dari penulis Eka Kurniawan, buku ini bergendre fiksi, dengan jumlah 58 BAB dan 552 halaman, pertama kali diterbitkan pada tahun 2002 oleh Akademi Kebudayaan Yogyakarta dan Penerbit Jendela.
Sinopsis Cantik Itu Luka:Buku ini menceritakan tentang
kehidupan masyarakat Indonesia pada zaman penjajahan Belanda, Jepang, dan
era-era kemerdekaan disebuah tempat yang bernama Halimunda. Novel ini
diawali dengan bangkitnya kematian Dewi Ayu setelah 21 tahun meninggal dunia.
Dewi Ayu adalah seorang campuran pribumi dan Belanda yang lahir pada masa
kolonial dengan kecantikan pada wajahnya yang tidak tertandingi. Ia terpaksa
(kemudian menjadi profesinya) menjadi pelacur pada masa pendudukan Jepang. Lalu
setelah itu muncul pula kilas balik tokoh Ma Gedik yang lahir sebagai seorang
pribumi yang tidak pernah bisa mengenyam indahnya hidup berumah tangga dengan
seorang perempuan yang sangat dicintainya karena keegoisan seorang Belanda. Ma
Iyang, perempuan yang dicintai Ma Gedik, terpaksa menjadi gundik Ted Stammler.
Ted mengamcam akan membunuh orang tua Ma Iyang jika gadis itu tidak bersedia
menjadi gundiknya. Ma Gedik yang sangat mencintai Ma Iyang kemudian menjadi
gila. Ia sembuh dari kegilaannya setelah enam belas tahun kemudian, saat
bertemu kekasihnya yang melarikan diri dari kehidupan Ted Stammler. Setelah
keduanya bertemu, Ma Iyang memutuskan untuk bunuh diri, dan Ma Gedik kembali
dengan kehidupan sebelumnya yang kurang waras.
Dewi
Ayu yang merupakan cucu dari Ted Stammler, memaksa untuk mencintai Ma
Gedik dan ingin mengawininya. Namun, karena ketidakwarasan Dewi Ayu, Ma Gedik
yang tidak pernah mencintai Dewi Ayu, dan setelah pernikahan itu, Ma Gedik
bunuh diri. Ia terjun dari sebuah bukit, sebelah bukit yang menjadi tempat Ma
Iyang bunuh diri.
Dewi
Ayu yang berprofesi sebagai pelacur pada akhirnya memiliki anak dari
pekerjaannya tersebut. Anak-anak Dewi Ayu, yakni Alamanda, Adinda dan Maya Dewi
menurunkan kecantikan Dewi Ayu. Ketiganya merupakan anak dari hasil
pelacurannya, tanpa pernah diketahui siapa ayah dari anak-anaknya. Berbeda
dengan ketiga anaknya yang sebelumnya, pada saat hamil anak keempat, Dewi Ayu
berdoa agar Tuhan menjadikan anaknya buruk rupa, dan Tuhan mengabulkan doa
tersebut. Anak keempat yang diberi nama Cantik, adalah sosok perempuan yang
memiliki wajah seperti monster.
Ketiga
anak Dewi Ayu yang memiliki wajah jelita, memiliki kisah yang tidak lebih
malang dan bahkan tragis seperti Dewi Ayu sendiri. Anak pertama Dewi Ayu yakni
Alamanda, terpaksa menikah dengan Shodanco karena telah merebut keperawanan
Alamanda. Meskipun Alamanda jatuh cinta dengan anak seorang komunis di
Halimunda, Kliwon, namun Alamanda tetap menikahi Shodanco. Kehidupan pernikahan
Shodanco dan Alamanda tidak baik-baik saja, karena hubungan yang terpaksa dan
tidak rela untuk menyerahkan diri pada Shodanco, Alamanda tidak pernah ingin
bercinta dengan Shodanco.
Lalu
Adinda, anak kedua Dewi Ayu yang akhirnya menikah dengan Kliwon (yang asalnya,
Kliwon mencintai Alamanda) pun bekerja cukup keras membantu suaminya, Kliwon
yang merupakan pimpinan Serikat Nelayan di kotanya dan merangkap pimpinan
partai komunis, yang kerap kali dikecam keberadaannya. Dan Maya Dewi, anak
ketiga Ayu Dewi yang menikah muda dengan seorang preman yakni Maman Gendeng
pada usia dua belas dan terpaksa harus menunggu 5 tahun hingga malam pertama
pernikahan mereka terlaksana.
Cerita
berlanjut dengan kisah kehamilan Alamanda, Adinda dan Maya Dewi. Dari
pernikahannya dengan Shodanco, Alamanda memiliki anak Nur Aini yang dipanggil
Ai. Adinda dan Kamerad Kliwon memiliki seorang anak laki-laki yang diberi nama
Krisan. Sementara Maman Gendeng dan Maya Dewi mempunyai seorang anak cantik
yang diberi nama Rengganis si Cantik yang kemudian menjadi sahabat sepermainan,
meskipun tetap saja selalu ada konflik yang dihadirkan dalam persahabatan
mereka sehingga memunculkan sebuah pertengkaran dan pula pembunuhan.
Kemudian
daripada itu, kisah tragis yang dialami anak keempat Ayu Dewi yakni Cantik
merupakan kehidupan yang paling menyakitkan. Ketika ketiga kakaknya menurunkan
kecantikan dari Ayu Dewi, si Cantik, memiliki wajah yang buruk rupa dan tidak
memiliki teman. Sehingga, ia harus mengurung diri di dalam rumah selama
bertahun-tahun dan hanya menunggu pangeran datang untuk menjemputnya.